Kapabilitas dan Akseptabilitas Guru BK dalam Mensukseskan Program Merdeka Belajar - BK Madrasah
News Update
Loading...

03 January 2022

Kapabilitas dan Akseptabilitas Guru BK dalam Mensukseskan Program Merdeka Belajar

Merdeka Belajar merupakan program kebijakan baru yang dimaklumatkan oleh Kemdikbud Republik Indonesia Kabinet Indonesia Maju, bapak Nadiem Anwar Makarim yang ingin menciptakan suasana belajar menyenangkan, baik bagi peserta didik maupun guru.

Program ini menjadi salah satu upaya kemerdekaan dalam berpikir dan berekspresi dengan tujuan untuk memerdekakan guru dan peserta didik. Mengacu pada ungkapan tersebut guna merealisasikan esensi dari kemerdekaan berpikir, haruslah didahului oleh para guru sebelum mereka mengajarkannya kepada peserta didik.

Dalam kompetensi guru di level apa pun, jika tanpa ada proses penerjemahan dari kompetensi dasar dan kurikulum yang ada, maka tidak akan pernah terjadi pembelajaran. Adanya konsep Merdeka Belajar merupakan respon terhadap kebutuhan sistem pendidikan pada era milenial dan digital.
Kapabilitas dan Akseptabilitas Guru BK dalam Mensukseskan Program Merdeka Belajar
Kapabilitas dan Akseptabilitas Guru BK dalam Mensukseskan Program Merdeka Belajar
Kebutuhan utama yang ingin dicapai dalam sistem pendidikan, khususnya dalam metode pembelajaran di era milenial yakni peserta didik menguasai 3 literasi baru yaitu literasi data, teknologi dan manusia.

Literasi Data


Paham data menjadi kebutuhan yang harus dimiliki setiap individu agar dapat mengolah sebuah informasi. Di era digital sekarang ini, literasi data menjadi salah satu faktor yang dapat menentukan kesuksesan seseorang.

Dengan memiliki kemampuan untuk mengolah informasi bermakna dari data yang diterima secara tertulis, individu akan dapat memperoleh banyak manfaat, diantaranya:

  • Terhindar dari berita tidak benar (hoaks)
  • Mengatasi mentalitas report factor
  • Menjadi cara untuk dapat tetap bersaing

Literasi Teknologi


Banyaknya berita berita yang tidak benar (hoaks/palsu) berseliweran di media sosial, membuat kita dituntut untuk lebih pintar melihat kebenaran dalam dunia maya, jangan sampai kita terkena tipu daya digitalisasi negatif.

Situasi tersebut dalam ilmu cultural studies disebut sebagai situasi post-truth. Oleh karenanya, mengenalkan literasi teknologi diperlukan agar individu memiliki kebijaksanaan bersosial media pada era post-truth tersebut.

Literasi teknologi merupakan pengembangan literasi dalam ranah teknologi dan cyberspace (dunia maya) yaitu kemampuan dan keterampilan menggunakan, mengelola, menilai, dan memahami teknologi. Seseorang yang memiliki keahlian literasi data dapat membaca, menulis, dan mengomunikasikan konteks dalam sebuah data.

Pada proses pembelajaran era milenial digital, teknologi menjadi media pembelajaran utama yang dapat menghubungkan antara guru dan peserta didik serta materi-materi pembelajaran.

Oleh sebab itu,, pengetahuan dan kemampuan dalam mengoperasikan teknologi adalah hal paling dasar guna mendorong menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif.

Literasi Manusia


Literasi manusia terkait dengan kemampuan individu dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Dalam menciptakan Sumber Daya manusia (SDM) yang kompetitif dan adaptif, diperlukan penguatan kepribadian dan karakter melalui kemampuan literasi manusia.

Humanis dan komunikatif menjadi sebuah cara agar manusia khususnya generasi milenial dapat menjalankan kehidupan sosialnya dengan lebih baik dan lebih mudah berorganisasi dan bekerja dalam tim.

Tiga penguasaan literasi tersebut tidak akan dapat terealisasi tanpa andil dari berbagai pihak. Kerjasama dan gotong royong yang solid dari sekolah dan keluarga peserta didik juga sangatlah penting.

Dengan demikian, Sistem pengajaran yang awalnya in class menjadi out class lebih mudah untuk diterapkan sehingga tiga basis literasi tersebut dapat dengan mudah dikuasai oleh peserta didik.

Kenyamanan dalam pembelajaran dan kebebasan dalam berekspresi mencari pengetahuan akan lebih ditekankan.

Peserta didik dapat belajar dengan outing class, berdiskusi lebih banyak dengan guru, tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, namun lebih membentuk karakter peserta didik yang cerdik dalam bergaul, berani, mandiri, berkompetensi, beradab, sopan, dan tidak hanya mengandalkan sistem peringkat (ranking) yang menurut beberapa survei hanya meresahkan anak dan orang tua saja, karena sebenarnya setiap anak memiliki bakat dan kecerdasannya dalam bidang masing-masing.

Nantinya, akan terbentuk para pelajar yang siap kerja dan kompeten, serta berakhlak mulia di lingkungan masyarakat.

Guna mewujudkan kenyamanan dan kebebasan tersebut, salah satu yang dibutuhkan madrasah adalah kapabilitas dan Akseptabilitas guru BK dalam mensukseskan pembelajaran.

Kesiapan dan kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil pembelajaran dan mengembangkan potensi peserta didik, menjadi kapabilitas dan Akseptabilitas yang harus dikuasai guru BK dengan cara mampu berkomunikasi dan bergaul dengan siswa, wali murid, dan masyarakat, terkhusus guru BK siap sepenuh hati menjalankan tupoksi sesuai amanat dari konstitusi..

Dengan diberlakukannya program merdeka belajar, maka akan tercipta iklim yang dapat memberkembangkan peserta didik. Guru BK dapat mengoptimalkan kapabilitasnya sebagai agen perubahan, pencegahan, konselor, konsultan bahkan sebagai pengembang karir dengan memahami lebih detail dan mendalam berbagai landasan peraturan, hakikat merdeka belajar serta petunjuk pelaksanaan program merdeka belajar, mengidentifikasi berbagai permasalahan yang muncul akibat program merdeka belajar dan mengidentifikasi peran dan kegiatan yang dapat dilakukan guru BK.

Oleh sebab itu, guru BK harus meningkatkan kemampuan keprofesiannya dan keprofesionalannya serta memahami secara menyeluruh mengenai program merdeka belajar. Harapan kedepan, akan ada program BK yang dibuat untuk mensukseskan program merdeka belajar.

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done